Sushi : Cerita Dibalik Makanan Jepang Sederhana yang Mendunia

Siapa yang suka dengan bekal makan siang sushi? Beragam jenis sushi, seperti sushi gulung atau sajian klasik di mana di atas nasi di beri ikan? Jika kamu suka dengan sushi, sudah tahu belum bagaimana perjalanan sushi hingga akhirnya dikenal di seluruh dunia? Apakah sushi begitu saja turun dari langit? Tentu saja tidak.

Awalnya sushi tidaklah berbentuk seperti yang saat ini kita konsumsi baik berbentuk kotak atau bulat. Nama sushi sendiri bukan berarti ‘ikan mentah’ namun berasal dari hidangan nasi yang dicampur dengan cuka dengan tambahan berbagai macam toping.

Nasi yang ada pada sushi dulunya digunakan untuk melakukan pengawetan ikan hingga satu tahun lamanya. Proses ini dikenal sebagai Narezushi dan nasi akan dibuang setelah ikan akan dikonsumsi. Pengaewetan ikan dengan nasi ini dilakukan di China pada abad kedua dan ketiga.

Cara tersebut pun akhirnya tersebar hingga ke negara Jepang dan disanalah perubahan mulai terjadi. Seperti apakah perubahan sushi yang ada di Jepang dan bagaimana bisa terkenal hingga saat ini? Yuka simak ceritanya.

sumber : shutterstock

Perkembangan Sushi di Jepang hingga Zaman Modern

Pada abad ke 8 Narezushi masih terus digunakan dan sampai ke Jepang. Setiap wilayah di Jepang mengembangkan teknik Narezushi yang berbeda. Ikan yang difermentasikan dengan nasi akan dimakan pada hari raya dan juga festival. Hidangan ini menjadi  bagian yang sangat penting dari sebuah perayaan.

Teknik umum yang digunakan di Jepang adalah beras dan ikan yang diasinkan bersama-sama dicampur dengan cuka beras dan sake. Kemudian diletakkan di bawah batu besar untuk mencegah terjadinya pembusukan dan dibiarkan berfermentasi. Beras yang fungsinya mendorong fermentasi kemudian dibuang dan hanya ikan yang dikonsumsi.

Perkembangan sushi sendiri kemudian digawangi oleh dua tokoh yaitu Matsumoto Yoshiichi dan Hanaya Yohei. Matsumoto melakukan perubahan pada abad ke 17 di Edo yang kini merupakan ibukota Jepang Tokyo. Nasi yang biasanya dibuang dalam proses Narezushi justru dikonsumsi.

Matsumoto memberikan cuka beras pada nasi yang hendak dibuang kemudian menumpuk dengan ikan di atasnya. Hidangan yang ia buat cukup terkenal selama beberapa belas tahun lamanya. Masyarakat kala itu sangat suka dengan hidangan ini.

Pada abad ke 18 perubahan sushi dimulai oleh Hanaya Yohei yang kini dikenal sebagai pencipta sushi. Hanaya membuka kedai sushi dalam bentuk gerobak di sungai Sumida, dimana letaknya sangat strategis karena banyak pedagang yang berlalu lalang untuk masuk ke ibu kota.

sumber : savorjapan.com 
Sushi yang dibuatnya kala itu dianggap sangat unik dan sederhana. Ikan tadinya hanya ditumpuk di atas semangkuk nasi. Kini nasi yang sudah dicampur dengan cuka dan garam dibentuk menggunakan tangan. Tambahan garam juga mempercepat proses fermentasi nasi.

Ikan yang disajikan bukanlah ikan yang diawetkan melainkan ikan segar. Inilah awal mula sushi modern yang kini banyak kita nikmati. Gerobak sushi yang ia dirikan seketika itu juga ramai dikunjungi oleh pedagang dari berbagai penjuru. Sayangnya ketika gempa Kanto melanda banyak pedagang sushi dengan gerobak pindah ke dalam ruang-ruang kios.

Mulai dari sinilah sushi menjadi makanan sederhana yang diminati di seluruh dunia. Berakhirnya Perang Dunia II menjadi puncak kejayaan sushi tersebar ke seluruh dunia. Mesin pendingin yang diciptakan membuat banyak sushi bar di seluruh daerah mendapat pasokan ikan segar. Seketika itu juga sushi menjadi makanan khas Jepang yang dinikmati di seluruh penjuru dunia.

Komentar

Posting Komentar